RSS
Write some words about you and your blog here
WELCOME TO RIZKY PRADISTYA'S BLOG

CERITA TENTANG KEMAH MAHABHAKTI


Beberapa waktu lalu tepatnya pada  tanggal 5-8 April 2012, aku menjalani kegiatan perkemahan yang diadakan oleh sekolahku tercinta, MAN Yogyakarta 1. Perkemahan ini dinamakan (kalo gak salah) Penerimaan Tamu Ambalan ke-30, Perkemahan Mahabhakti ke-25. Kemah yang aku jalani ini diadakan di sebuah di (kalo gak salah) Bumi Perkemahan Dopdiklatpur, Danguran, Klaten. Pertama, kami check in barang-barang yang klami bawa untuk berkemah, lalu diadakanlah upacara pembukaan.

gambar. Suasana upacara pembukaan

gambar. Berangkat ke bumi perkemahan

Kami berangkat pada sekitar pukul 9 pagi dari sekolah dengan menggunakan 5 truk milik TNI dan tiba di bumi perkemahan pada waktu sholat Dhuhur. Setelah sembahyang Dhuhur, sanggaku (sangga= regu/kelompok), Sangga Pencoba 2 mendapat tugas melakukan perjalanan menuju tempat pendirian tenda.
Setelah perjalanan panjang, sanggaku tiba di tempat pendirian tenda.


Ada bagian yang kurang menyenangkan saat kami mendirikan tenda, yaitu harus mendirikan tenda pada waktu cuaca mendung dan berangin. Setelah sembahyang Isya, seluyruh peserta melakukan kegiatan jurit malam. Sayangnya, aku tak bisa ikut dikarenakan aku Berpita Merah yang artinya aku mempunyai penyakit atau sedang sakit “parah” sehingga aku harus ditempatkan di pos kesehatan sampai waktu jurit malam selesai –begitu pula peserta Mahabhakti yang Berpita Merah lainnya. Sialnya, saat aku berada di pos kesehatan, banyak peserta kemah perempuan yang kesurupan. Untungnya hal tersebut bisa diatasi oleh “ahlinya”. Setelah jurit malam ada upacara pelantikan peserta kemah untuk menjadi seorang Ambalan (status kepramukaan, kalo gak salah). Lalu setelah acara selesai, kami kembali ke tenda untuk tidur.

Hari kedua, diadakan lomba-lomba kepramukaan. Pada hari kedua ini, banyak wali kelas yang mendatangi anak didiknya berkemah. Pada malam hari, seluruh peserta kemah diceramahi tentang pentingnya memperkuat nasionalisme (kayaknya sih gitu) oleh seorang perwira TNI yang berdinas di Klaten (lupa nama perwiranya). Setelah mendengarkan acara semacam seminar itu, aku langsung ke tenda untuk tidur.


Hari ketiga merupakan hari yang melelahkan, dimana hari ini aku dan seluruh anggota sanggaku diharuskan mengikuti  kegiatan Tadabur Alam (Wide Game) yang berupa jalan-jalan kepramukaan di mana ada beberapa pos pemberhentian untuk menjawab atau melaksanakan tugas dari panitia (menurutku sih begitu). Setelah kegiatan tersebut, diadakan lomba-lomba yang bersifat keolahragaan seperti tarik tambang, futsal, dan lain sebagainya. Malamnya, kegiatan Api Unggun pun dimulai. Dari upacaranya, hingga kegiatan fashion show dengan tema pengantin dan kegiatan FKR (festival kesenian rakyat). Lalu setelah acara Api Unggun selesai, kami kembali ke tenda untuk tidur.


gambar. Ketika melakukan kegiatan Tadabur Alam

gambar. Lomba tarik tambang dan suasana lomba futsal


gambar. Suasana ketika upacara Api Unggun

gambar. Lomba Fashion Show dengan tema "pengantin"

Esoknya, semua peserta kemah bersiap-siap pulang ke sekolah lagi. Di awali dengan upacara penutupan, lalu pembongkaran tenda, check out barang-barang yang di bawa, dan menunggu jemputan truk milik TNI. Setelah kembali Ke MAN Yogyakaryta 1, seluruh peserta kemah diperbolehkan pulang.
  

0 komentar:

Posting Komentar